Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

4 Infeksi yang Harus Diwaspadai Ibu Hamil, Bisa Bahayakan Janin

4 Infeksi yang Harus Diwaspadai Ibu Hamil, Bisa Bahayakan Janin Ibu Hamil (Foto: Shutterstock)

Dream - Kehamilan membuat ibu mudah lelah dan sistem imunitas tak bisa bekerja optimal. Hal ini membuat ibu hamil sangat mudah mengalami infeksi. Dalam beberapa kondisi, infeksi yang sebenarnya ringan jika menyerang ibu hamil bisa menimbulkan komplikasi serius.

Beberapa infeksi berisiko menyebabkan keguguran, persalinan prematur, lahir mati, cacat lahir, dan kematian ibu. Inilah sebabnya perawatan yang tepat harus dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi.

"Bila ibu hamil diketahui mengalami infeksi, harus segera diobati demi melindungi diri dan janinnya," kata Ayeesha Hakim, seorang dokter kandungan, dikutip dari MomJuntion.

Saat terinfeksi, virus / bakteri menyerang jaringan, berkembang biak dan menghasilkan racun. Beberapa dari infeksi disebabkan oleh virus, viroid, prion, bakteri, cacing gelang, cacing jarum, kutu, tungau, kutu, kutu, jamur, kurap, cacing pita, dll. Masalah menjadi rumit selama kehamilan, karena infeksi dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin.

Penting bagi ibu untuk mengonsumsi makanan kaya vitamin dan gizi demi menjaga imunitas, selain itu pastikan menjaga kebersihan diri dengan disiplin. Ada beberapa penyakit infeksi pada ibu hamil yang harus diwaspadai. Bila mengalaminya, penting untuk mendapatkan perawatan menyeluruh demi kesehatan ibu dan janin.

Infeksi apa saja?

 

1. Hepatitis B

Hepatitis B adalah infeksi paling umum selama kehamilan, yang mempengaruhi hati. Jika ibu terinfeksi, sangat penting untuk mengambil langkah yang tepat untuk melindungi janin dari infeksi ini.

Virus Hepatitis B selama kehamilan adalah salah satu penyebab utama penyakit kuning pada kehamilan. Infeksi ini menyebar melalui hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi atau melalui kontak langsung dengan darah yang terinfeksi. Infeksi hepatitis B menyebabkan peningkatan risiko kematian bayi dan berat badan lahir rendah.

 

2. Hepatitis C

Hepatitis C memiliki gejala yang sama dengan hamil muda yaitu mual. Timbulnya infeksi ini terkadang tak terdeteksi pada ibu hamil.

Hepatitis C dapat ditularkan melalui tindakan medis atau perawatan gigi dari klinik yang sering dikunjungi pasien yang terinfeksi. Jika ibu adalah pembawa virus ini, ada peningkatan kemungkinan janin dalam rahim juga tertular. Dibutuhkan penanganan khusus jika ibu mengalami hepatitis C.

 

3. Infeksi Saluran Kemih

Infeksi saluran kemih biasanya disebabkan oleh bakteri dari kulit, vagina, atau rektum yang masuk ke tubuh melalui uretra (saluran urine). Bakteri ini tinggal di kandung kemih dan berkembang biak, sehingga mengakibatkan sejumlah komplikasi.

Bakteri semacam itu juga dapat menyebar ke ginjal dan menyebabkan infeksi ginjal yang serius. Pada ibu hamil, bakteri ini jika dikendalikan dengan baik bisa memicu keguguran.

4. Cacar Air
Cacar air adalah salah satu jenis infeksi selama kehamilan yang dapat menyebabkan komplikasi bagi ibu dan janin. Sekitar 95% kali, wanita kebal terhadap cacar air, karena sudah mengalaminya sekali sebelumnya dan kemungkinan besar tidak akan terjadi untuk kedua kalinya.

Jika ibu belum pernah tertular cacar air, maka peluangnya meningkat. Komplikasi pada janin karena cacar air dapat bervariasi, antara lain kelainan otot dan tulang, kelumpuhan, ukuran kepala kecil, kebutaan, kejang, atau keterbelakangan mental. Untuk itu ibu hamil yang tertular cacar air harus mendapat penanganan serius.

Positif Hamil Tanpa Mual dan Pusing, Normalkah?

Dream - Keluhan mual, lemas, pusing hingga muntah merupakan hal yang sangat wajar bagi ibu hamil. Beberapa ibu bahkan sampai mengeluhkan tak bisa menggerakkan tangan dan kaku saat bergerak.

Beberapa ibu ternyata tak mengalami gejala tersebut. Baik di awal kehamilan, bahkan hingga persalinan. Bagi ibu hamil yang tak mengalami gejala sama sekali tak perlu panik.

Penting diketahui kehamilan itu unik untuk setiap ibu. Tak hanya berbeda di tiap ibu, kehamilan anak pertama, kedua dan seterusnya juga bisa sangat berbeda. Tak semua mengalami keluhan yang sama.

Ada banyak faktor individu yang berperan dalam bagaimana dan kapan gejala kehamilan akan muncul. Jane Barry, seorang bidan profesional Australia mengungkap, ibu yang 
tidak merasakan gejala kehamilan yang kuat bisa saja memiliki rasa tidak percaya bahwa mereka tengah hamil, terutama pada trimester pertama ketika janin masih kecil.

"Hingga USG menampikan embrio dan detak jantung terlihat, tidak jarang wanita meragukan keakuratan tes kehamilan positif mereka," kata Barry, dikutip dari KidSpot.

 

 

Apa penyebab gejala awal kehamilan?

Gejala kehamilan adalah efek aliran dari hormon kehamilan yang mengalir ke seluruh tubuh. Satu-satunya tujuan dari hormon ini adalah untuk menopang kehamilan dan mendukung bayi untuk bertahan hidup.

"Jangan merasa bahwa tidak adanya gejala kehamilan berarti tak perlu berhati-hati. Trimester pertama kehamilan adalah masa kritis di mana embrio yang sedang berkembang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor," kata Barry.

Saat tahu hamil dan ibu tak mengalami keluhan apapun, kehamilan tetap harus dijaga. Ibu tetap dianjurkan mengonsumsi suplemen kehamilan seperti asam folat dan kalsium agar janin bisa tumbuh dengan optimal.

Pemeriksaan rutin juga harus dijadwalkan baik ke bidan atau dokter kandungan meski tanpa keluhan. Kondisi tanpa keluhan seperti mual dan pusing sebenarnya normal.

Pada beberapa kondisi, hal itu bisa membuat ibu terkadang menjadi lengah dalam menjaga kondisi tubuhnya. Ingat, konsultasi dan pemeriksaan kehamilan tak boleh diabaikan meski ibu tak memiliki keluhan sama sekali.

 

 

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sering Buang Air Kecil Saat Hamil Tak Selalu Normal, Bisa Jadi Tanda Infeksi

Sering Buang Air Kecil Saat Hamil Tak Selalu Normal, Bisa Jadi Tanda Infeksi

Bila ibu hamil merasa frekuensi buang air kecil sangat menganggu dan disertai demam dan nyeri, segera konsultasikan dengan dokter.

Baca Selengkapnya
Virus Lebih Aktif di Udara Dingin, Waspada Menyerang Si Kecil

Virus Lebih Aktif di Udara Dingin, Waspada Menyerang Si Kecil

Semakin banyak anak yang sakit di musim hujan. Ketahui penyebab dan cara cegahnya agar anak tetap sehat.

Baca Selengkapnya
Musim Hujan, Dokter Anak Ingatkan Waspada Serangan ISPA

Musim Hujan, Dokter Anak Ingatkan Waspada Serangan ISPA

ISPA adalah infeksi yang mengganggu pernapasan yang disebabkan oleh virus yang menyerang hidung, trakea, bahkan paru-paru.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sefatal Apa Limfadenitis, Penyakit yang Diidap Anak Jessica Iskandar?

Sefatal Apa Limfadenitis, Penyakit yang Diidap Anak Jessica Iskandar?

Infeksi pada kelenjar getah bening yang ditandai dengan pembengkakan kelenjar yang menyakitkan.

Baca Selengkapnya
Jangan Sepelekan Kaki Terasa Dingin, Bisa jadi Tanda Penyakit Berbahaya

Jangan Sepelekan Kaki Terasa Dingin, Bisa jadi Tanda Penyakit Berbahaya

Tubuh yang terasa dingin sering disepelekan. Padahal, hal itu bisa disebabkan oleh kondisi kesehatan serius yang perlu dikontrol secara intens.

Baca Selengkapnya
Ini Penyebab Orang Bisa Terjangkit HIV

Ini Penyebab Orang Bisa Terjangkit HIV

Banyak orang belum memahami apa saja penyebab HIV. Yuk, simak hal-hal apa saja yang bisa jadi penyebab seseorang terjangkit HIV!

Baca Selengkapnya
Apakah Orang yang Terkena HIV Bisa Sembuh?

Apakah Orang yang Terkena HIV Bisa Sembuh?

Banyak orang meyakini bahwa HIV adalah penyakit yang tidak dapat diobati. Yuk, cek apakah seseorang bisa sembuh dari HIV!

Baca Selengkapnya
Kabar Terkini Ningsih Tinampi yang Pernah Terkenal karena Bisa Obati Pasien Covid-19

Kabar Terkini Ningsih Tinampi yang Pernah Terkenal karena Bisa Obati Pasien Covid-19

Yuk Intip kabar Terbaru Ningsih Tinampi yang dulu viral bisa obati pasien covid-19.

Baca Selengkapnya
Keluhan Kehamilan yang Sering Dianggap Wajar tapi Bisa Jadi Tanda Bahaya

Keluhan Kehamilan yang Sering Dianggap Wajar tapi Bisa Jadi Tanda Bahaya

Jangan ragu untuk konsultasi dokter demi kesehatan ibu hamil dan janin.

Baca Selengkapnya