4 Gerakan Senam yang Bikin Otak Buah Hati Lebih Aktif

Dream - Selama di rumah saat pandemi, anak-anak cenderung kurang mendapat stimulasi. Mereka memang belajar secara online, tapi aktivitas fisik yang dilakukan sangat berkurang.

Salah satu yang sangat penting adalah menstimulasi otak mereka agar bisa bekerja dan tumbuh optimal. Caranya tak melulu dengan belajar, tapi juga dengan melakukan senam otak, seperti yang direkomendasikan dr. Citra Amelinda, SpA dalam akun Instagram resminya @citra_amelinda.

"Senam otak adalah merangsang aktivitas otak dan melibatkan tugas dasar dan tindakan yang perlu dilakukan. Latihan ini berisi beberapa gerakan yang membantu telinga, mata, anggota badan dan koordinasi tubuh anak secara keseluruhan," ungkap dr. Citra.

Gerakan senam otak ini bisa membantu memaksimalkan konsentrasi, memori, koordinasi, akademik, keterampilan organisasi, sikap, tanggung jawab sendiri dan hubungan.

Seperti apa gerakan senam otak yang bisa dilakukan anak? Yuk simak

1. Double Doodle

Latihan menggambar bilateral di mana anak menggambar dua gambar dengan kedua tangannya. Ini membantu meningkatkan beberapa keterampilan seperti mempelajari akurasi ejaan, penulisan, pengenalan, simbol dan berhitung.

2. Cross Crawl

Anak menggerakkan lengan kirinya ke kaki kanannya secara perlahan. Gerakan lambat meningkarkan koordinasi mental dan perhatian anak. Ini dapat membantu melepaskan stres dan berkonsentrasi lebih baik.

Lakukan Juga Gerakan Ini

3. Lazy Eight's

Anak menggambar angka delapan di selembar kertas atau di udara menggunakan tangan mereka. Ini untuk mengendurkan otot-otor di lengan dan pergelangan tangannya dan mengaktifkan sisi kreatif anak. Ini juga meningkatkan penglihatan dengan koordinasi otot mata dan penglihatan tepi.

4. The Elephant

Anak merentangkan tangan dan meletakkannya di samping telinga pada sisi yang sama. Setelah ini, biarkan mereka menggambar tanda tak terhingga dengan tangan yang terulur setidaknya 3 kali dan ulangi dengan tangan yang lain juga. Ini meningkatkan keseimbangan pikiran

Aktivitas Fisik Sebelum Belajar Bisa Bantu Anak Lebih Fokus

Dream - Belajar di rumah selama membuat anak-anak mengalami satu masalah klasik, yaitu sulit fokus. Begitu banyak distraksi di rumah, yang kondisinya jauh berbeda dengan sekolah.

Ayah maupun ibu yang mendampingi anak belajar pun kerap emosi karena anak sulit sekali untuk fokus. Penting bagi orangtua memiliki modal strategi saat anak tak kunjung fokus.

Bethany Cook, psikolog klinis dan penulis 'For What It’s Worth: A Perspective on How to Thrive and Survive Parenting', membagikan beberapa saran yang dapat dilakukan untuk membantu anak-anak agar fokus saat belajar di rumah.

1. Kuras energi anak
Anak-anak memiliki banyak energi, jadi kemungkinan besar mereka akan merasa terlalu gelisah untuk fokus jika mereka belum menghabiskan sebagian energinya. Penting untuk olahraga atau meminta anak bermain yang menguras fisiknya sebelum belajar.

"Endorfin yang dilepaskan selama aktivitas fisik terbukti memiliki efek menenangkan yang secara langsung meningkatkan perhatian dan fokus pada anak. Ini juga harus disesuaikan dengan usia. Bisa berlarian dulu, main bola, lompat-lompat, sebelum anak duduk depan laptop untuk belajar," ujar Cook.

2. Ruangan nyaman

Terkadang solusi untuk membuat anak fokus lebih mudah dari yang kita pikirkan. Salah satu yang kerap membuat anak tak fokus adalah ia tak nyaman dengan situasi tempatnya belajar.

Cook mengatakan bahwa penting untuk memastikan anak merasa nyaman secara fisik sebelum meminta dia untuk terlibat dalam suatu aktivitas. Hal itu akan sangat berdampak pada level fokus anak. Kenyamanan ini meliputan pakaian yang dikenakan, suhu di tempat belajar, suara yang tenang dan hal lainnya.

3. Main spinner

Duduk diam dan konsentrasi! Ayo fokus! Mungkin hal itu kerap Sahabat Dream katakan pada anak. Faktanya, Dr. Cook memberi tahu kalau ada beberapa mainan yang bisa meredakan gelisah dan membuat anak lebih fokus.

Coba berikan squishy atau fidget spinner saat anak sekolah online. Pada beberapa anak mainan tersebut bisa membantu. Sebaliknya, jika perhatian anak malah teralihkan berarti cara tersebut tak berhasil.

Sumber: PureWow