Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

3 Hal yang Tak Boleh Dilakukan Saat Anak Demam

3 Hal yang Tak Boleh Dilakukan Saat Anak Demam Demam Pada Anak

Dream - Munculnya demam merupakan tanda imunitas tubuh sedang bekerja keras melawan virus dan bakteri. Saat demam memang membuat tubuh sangat tidak nyaman.

Disertai rasa panas di mata, kulit, hingga nyeri dan sakit kepala. Bila hal ini terjadi pada anak tentunya orangtua sangat khawatir dan ingin demam segara hilang. Berbagai cara pun dilakukan agar demam bisa lekas turun.

Sayangnya, cara-cara yang dilakukan oleh orangtua justru sering kali salah dan justru bisa membuat demam pada anak makin parah. Dikutip dari KlikDokter.com, ada tiga hal yang tak boleh dilakukan pada anak demam. Penting untuk diingat oleh para ayah bunda.

Membalur tubuh dengan alkohol
Mitos lama yang berkembang di masyarakat adalah membalur tubuh dengan alkohol dianggap dapat menurunkan demam. Padahal, hal ini sama sekali tidak bermanfaat untuk menurunkan demam dan malah bisa meningkatkan risiko intoksikasi alkohol pada anak.

Mandi atau mengompres tubuh dengan air dingin
Kompres dengan air dingin atau mandi air dingin bukannya menurunkan demam malah bisa membuat anak menggigil dan membuat suhu tubuh jauh lebih meningkat dari sebelumnya.

 

Meningkatkan dosis obat penurun panas

Memberikan terlalu banyak obat penurun panas kepada anak, atau mengombinasikan beberapa jenis obat dalam satu waktu sebaiknya jangan Anda lakukan. Bukannya menurunkan demam, cara seperti ini malah bisa membahayakan anak.

Sebab, konsumsi obat dengan dosis yang berlebih bisa membuat kerusakan organ, bahkan bisa menyebabkan kematian. Jadi, hindari sembarang memberikan obat pada anak tanpa terlebih dahulu memeriksakannya ke dokter.

Bila memang demam tak kunjung turun atau suhunya terus meningkat dan keadaan semakin parah, lebih baik segera periksakan ke dokter. Penjelasan selengkapnya baca di sini.

Demam Berdarah Pada Anak Bisa Berujung Bahaya, Ketahui Fase Kritisnya

Dream - Penyakit demam berdarah saat ini sedang banyak terjadi, terutama di musim pancaroba. Nyamuk jadi penular utama penyakit ini dan bisa menyerang orang dewasa serta anak-anak.

Demam berdarah dengue (DBD) disebabkan virus dengue yang ‘dibawa’ oleh nyamuk Aedes Aegepti. Gejala khasnya adalah demam tinggi tanpa disertai gejala lainnya, misalnya tanpa disertai batuk, pilek, atau pun sesak napas.

Beberapa penderita mengeluhkan gejala nyeri di belakang mata, sakit kepala, nyeri sendi, hingga munculnya bercak merah pada kulit atau perdarahan. Meski
demikian, biasanya bercak merah pada kulit belum terlihat pada hari-hari awal.

Penyakit ini, menurut dr. Debbie Latupeirissa, Sp.A (K) dari RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, termasuk self-limiting disease atau penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya. Sayangnya, dalam beberapa situasi penyakit DBD juga bisa menimbulkan korban jiwa jika tidak cepat ditangani.

"Terlebih lagi jika pasien DBD telah memasuki fase berbahaya, dan terjadi pada anak-anak berusia lebih kecil yang belum dapat mengutarakan kondisi mereka. Karenanya, banyak penderita DBD yang kemudian dirawat di rumah sakit untuk dipantau lebih ketat kondisinya," ujar dr. Debbie, dikutip dari rilis yang diterima Dream.co.id

 

 

Fase Kritis

Dalam situasi pandemi seperti sekarang, sebagai orangtua kita mungkin bingung saat anak demam tinggi. Menebak-nebak antara tertular Covid-19 atau penyakit lain. Bila anak mengalami demam tinggi, terus pantau suhunya menggunakan termometer dan catat.

Bila terjadi lebih dari 3 hari, segera periksakan ke dokter. Ada tiga fase DBD yang penting diketahui, yakni hari 1-3 disebut fase febrile tanpa perdarahan. Dalam fase ini biasanya terjadi gejala awal seperti demam tinggi, sakit kepala, nyeri sendi, dan nyeri belakang bola mata. Fase kedua, yaitu fase kritis.

"Setelah memasuki hari 4-5, demam cenderung turun. Penderita mulai memasuki fase kritis. Kebanyakan orang tua tidak mewaspadai fase ini ketika demam turun. Banyak yang mengira si kecil justru sudah mulai sembuh. Padahal, pada fase ini risiko terjadinya syok jauh lebih besar," kata dr. Debbie.

 

Pendarahan

Dalam fase ini dapat terjadi pula penurunan trombosit lebih jauh yang ditandai dengan perdarahan. Seperti mimisan, gusi berdarah atau timbul bintik-bintik merah pada kulit yang spontan.

Memasuki fase ketiga adalah fase pemulihan atau penyembuhan, yang biasanya terjadi pada hari ke 6-7. Pada fase ini demam sudah mulai turun, kondisi tubuh pun perlahan membaik. Untuk mempercepat pemulihan si kecil, pilih asupan nutrisi yang baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh, termasuk kadar trombosit.

"Jangan tunggu terlalu lama apabila si kecil demam tinggi, ya. Segeralah berkonsultasi dengan dokter spesialis anak untuk memastikan diagnosisnya," pesan dr. Debbie.

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Anak 6 Tahun Tewas karena Tenggelam, Perhatikan Keamanan Si Kecil Saat di Kolam

Kasus Anak 6 Tahun Tewas karena Tenggelam, Perhatikan Keamanan Si Kecil Saat di Kolam

Kecelakaan mematikan di kolam renang bisa terjadi dalam hitungan detik.

Baca Selengkapnya
7 Tips Mudik Aman yang Bikin Anak Tak Rewel Sepanjang Perjalanan, Ayah Bunda Wajib Tahu

7 Tips Mudik Aman yang Bikin Anak Tak Rewel Sepanjang Perjalanan, Ayah Bunda Wajib Tahu

Berbagai kekhawatiran saat mudik pasti ada, seperti anak rewel, tidak nyaman, sakit, dan sebagainya.

Baca Selengkapnya
Anak Demam Ternyata Tak Boleh Asal Dikerok, Kulitnya Bisa Iritasi

Anak Demam Ternyata Tak Boleh Asal Dikerok, Kulitnya Bisa Iritasi

Banyak orangtua yang suka mengerok buah hatinya, dengan harapan gejala demam segera mereda. Ternyata bisa berbahaya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kelebihan Anak Keras Kepala yang Sering Tak Disadari Orangtua

Kelebihan Anak Keras Kepala yang Sering Tak Disadari Orangtua

Anak keras kepala cenderung ingin mencoba sesuatu dan tak mendengar pendapat orang lain.

Baca Selengkapnya
Anti Rewel, Inilah Cara Mengatasi Anak Bangun Tidur Menangis yang Penting Diketahui Orang Tua

Anti Rewel, Inilah Cara Mengatasi Anak Bangun Tidur Menangis yang Penting Diketahui Orang Tua

Pagi hari biasanya banyak aktivitas yang harus dilakukan. Sehingga, orang tua berharap anak bisa bangun dengan tenang.

Baca Selengkapnya
Tips Pilih Kotak Bekal Anak yang Aman dan Cara Merawatnya

Tips Pilih Kotak Bekal Anak yang Aman dan Cara Merawatnya

Dalam memilih kotak bekal untuk anak, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar makanan tetap aman dan segar.

Baca Selengkapnya
Anak Baru Berani Buka Lemari Setelah 2 Tahun Ibu Meninggal, Langsung Nangis Lihat Isinya

Anak Baru Berani Buka Lemari Setelah 2 Tahun Ibu Meninggal, Langsung Nangis Lihat Isinya

Dia tidak kuat menahan kesedihan dan kerinduan karena banyak kenangan manis bersama ibunya.

Baca Selengkapnya
Cara Memilih Susu untuk Menaikkan Berat Badan Anak Terbaru 2024

Cara Memilih Susu untuk Menaikkan Berat Badan Anak Terbaru 2024

Simak dan ikuti cara memilih susu untuk menaikkan berat badan anak, agar gizi anak tetap seimbang dan terpenuhi.

Baca Selengkapnya
Anak Pra Remaja Sangat Sulit untuk Diajak Foto, Ternyata Ini Alasannya

Anak Pra Remaja Sangat Sulit untuk Diajak Foto, Ternyata Ini Alasannya

Anak di usia ini juga sangat kesal jika difoto atau direkam tanpa izin.

Baca Selengkapnya