Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menguak Kebiasaan Balita yang Tak Mau Lepas dari Selimut Lusuh

 Menguak Kebiasaan Balita yang Tak Mau Lepas dari Selimut Lusuh Anak Main Selimut

Dream - Pada beberapa anak, terutama usia di bawah lima tahun (balita), ada yang memiliki benda kesayangan yang selalu dibawa ke mana pun. Seperti boneka, mainan tertentu, bantal hingga selimut.

Biasanya, saat benda-benda itu jauh dari jangkauan, dibersihkan atau hilang, anak bisa begitu cemas hingga menangis dan mencarinya kemana pun. Bagi Ayah atau Bunda yang memiliki anak balita yang selalu membawa benda favoritnya ke mana pun mungkin kerap khawatir.

Rupanya, hal tersebut tak sepenuhnya buruk. Penelitian menunjukkan bahwa barang yang selalu dibawa anak kemana pun adalah hal yang baik. Ternyata, itu bisa jadi alat untuk meningkatkan  kepercayaan diri, nilai diri, dan bahkan memberdayakan anak.

Mengapa? Selimut atau barang apapun seperti memunculkan rasa aman bagi anak-anak. Cara itu juga membantu anak lebih tenang saat harus berpisah dengan orangtua dan pengasuhnya.

Pada beberapa anak, mereka butuh bantuan berupa "benda pengaman" untuk menghadapi transisi sulit. Dengan benda favoritnya itu, anak seperti punya penenang yang menghubungkan mereka dengan orang-orang terdekat ketika terpisah.

 

Punya Koneksi yang Kuat

Dikutip dari Psychology Today, benda 'aman' ini berakar pada elemen sensorik yang mengurangi stres karena perpisahan, sekaligus menenangkan dan menghibur anak. Setiap aspek dari barang tersebut — mulai dari baunya, hingga noda dan kondisinya yang sudah rusak adalah bagian dari hubungan unik antara rasa aman dan anak.

Bila memang anak terus membawanya ke mana pun terutama ketika harus terpisah dari orangtua atau pengasuhnya, siapkan kantong atau tas khusus. Bila anak merasa cemas atau takut, ia bisa memegangnya, tapi ajarkan dia untuk menyimpannya dengan baik.

Siapkan tas yang bisa dibuka tutup dengan mudah oleh anak untuk menyimpan barang "aman" si kecil. Dengan begini, ia tetap merasa aman dan tahu cara mengendalikan kecemasannya.

Balita Suka Mengemut Makanan, Bisa Jadi Ini Sebabnya

Dream - Anak-anak saat disediakan atau disuapi makanan tak selalu langsung menyantapnya. Ada yang hanya menyentuh, melihat atau hanya memasukkannya ke mulut, tak dikunyah dan mendiamkannya.

Kondisi tersebut biasanya kita sebut dengan mengemut makanan. Anak membiarkan makanan yang dimakan dalam mulut dalam waktu lama hingga berantakan. Ia tak tampak ingin mengunya atau memuntahkannya. Bagi orangtua, ini tentunya sangat bikin khawatir.

Beberapa anak memiliki kecenderungan mengemut makanan. Apa sebabnya? Ternyata ada berbagai alasan mengapa anak mengemut makanan. Alison Oniboni, MS, CCC-SLP, ahli patologi bahasa wicara mengatakan bahwa balita masih mengembangkan kekuatan fisik dan keterampilan koordinasi yang diperlukan untuk mengunyah dan menelan yang efektif.

"Makanan apa pun yang tertinggal di mulut atau dimuntahkan secara tidak sengaja kemungkinan besar disebabkan oleh otot-otot mulut yang masih berkembang dalam hal kekuatan dan koordinasi, sama seperti kelompok otot lainnya," kata Oniboni, dikutip dari PopSugar.

 

Kondisi Kepekaan Sensorik

Penyebab lainnya adalah beberapa balita mungkin gagal menelan semua makanan mereka adalah karena kondisi kepekaan sensoriknya. "Ada kemungkinan makanan dimuntahkan atau tertahan di mulut karena preferensi rasa atau tekstur," ujar Oniboni.

Banyak orangtua yang penasaran kapan anak bisa menelan makanannya dengan sempurna tidak mengemut atau memuntahkan. Rupanya, pada usia 2 tahun, anak-anak harus memiliki semua keterampilan motorik oral untuk makan lebih banyak seperti orang dewasa.

 

Lakukan Latihan

"Saat usia 2 tahun anak harus bisa mengunyah dan menelan, menggunakan peralatan, dan minum dari cangkir terbuka dan sedotan tanpa kesulitan," kata Christine Miroddi, MA, CCC-SLP, pendiri Foodology Feeding Therapy.

Bila di usia 2 tahun anak masih mengalami kesulitan makanan mungkin dibutuhkan waktu lebih lama untuk mengembangkan kemampuan oral motoriknya. Bisa dilatih dengan meniup gelembung, menggunakan sedotan atau mengunyah makanan beragam tekstur.

Bisa juga berkonsultasi dengan dokter anak agar bisa dianalisis lebih detail. Pasalnya, beberapa kasus kesulitan makan pada anak dibutuhkan intervensi khusus berupa terapi.

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bahaya Terlalu Sering Mengucek Mata, Bisa Picu Masalah Kornea
Bahaya Terlalu Sering Mengucek Mata, Bisa Picu Masalah Kornea

Mengucek mata bisa disebabkan beberapa hal. Ketahui penyebabnya agar bisa terhindar dari kebiasaan yang justru memperburuk kesehatan mata.

Baca Selengkapnya
Tak Hanya Kurang Serat, Ketahui Sebab Lain yang Bikin Sulit BAB
Tak Hanya Kurang Serat, Ketahui Sebab Lain yang Bikin Sulit BAB

Sulit buang air besar bisa disebabkan pola makan kurang sehat. Ketahui kebiasaan yang harus diperbaiki agar pencernaan lebih sehat.

Baca Selengkapnya
7 Kebiasaan yang Bisa Membahayakan Kesehatan Otak, Perlu Diwaspadai!
7 Kebiasaan yang Bisa Membahayakan Kesehatan Otak, Perlu Diwaspadai!

Berikut adalah beberapa kebiasaan yang sebaiknya dihindari karena bisa berdampak negatif pada kesehatan otak.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Alasan Bau Kaki Cenderung Menyengat dan Susah Hilang
Alasan Bau Kaki Cenderung Menyengat dan Susah Hilang

Bau kaki bisa sangat mengganggu dan menurunkan kepercayaan diri. Hal ini bisa dikontrol dengan menerapkan beberapa kebiasaan.

Baca Selengkapnya
Biasakan Anak Main Sendiri Ternyata Bisa Latih Mentalnya
Biasakan Anak Main Sendiri Ternyata Bisa Latih Mentalnya

Bisa membantunya menjadi individu yang utuh dan merasa nyaman dalam berbagai situasi.

Baca Selengkapnya
Jangan Sepelekan Telat Makan, Banyak Dampak Buruknya
Jangan Sepelekan Telat Makan, Banyak Dampak Buruknya

Kebiasaan telat makan ini dapat berdampak negatif pada kesehatan tubuh. Intip beberapa dampak buruknya.

Baca Selengkapnya
Studi Ungkap Bayi yang Cepat Berjalan Cenderung Lebih Pintar
Studi Ungkap Bayi yang Cepat Berjalan Cenderung Lebih Pintar

Bayi yang berjalan di usia sekitar 10 bulan dikategorikan sebagai bayi yang berjalan awal.

Baca Selengkapnya
4 Langkah Minimalisir Munculnya Kerutan Saat Tidur
4 Langkah Minimalisir Munculnya Kerutan Saat Tidur

Kebiasaan tidur tertentu bisa menyebabkan penuaan dini. Hindari kebiasaan tersebut untuk mencegah munculnya kerutan atau tanda penuaan lainnya.

Baca Selengkapnya