Dream - Sebuah rumah di kawasan Saddle River, New Jersey, Amerika Serikat jadi incaran banyak perusahaan properti. Memiliki area yang sangat luas mencapai dua hektare, rumah tersebut merupakan milik Roger Wohrle.

Wohrle merupakan desainer taman yang sangat ternama dan telah menempati rumah tersebut sejak 1964. Selama ini ia tinggal membujang, tak memiliki istri dan anak. Hanya ada anjing yang selalu setia menemaninya ke mana pun.

Kini Wohrle sudah berusia 81 tahun dan ia menyadari kalau umurnya tak lama lagi. Pria tua ini pun berencana untuk mendonasikan rumah mewahnya. Padahal, banyak yang ingin membeli rumah tersebut.

(Foto: Timothy R Latterner)

Pasalnya, rumah Wohrle memiliki desain taman yang sangat memukau. Penuh barang antik dan tanaman tropis serta karya seni tinggi. Wohrle juga tak ingin memberikan kepada pihak keluarganya karena tak mau rumah yang dibangun dari keringatnya itu dihancurkan.

Penuh Tanaman Unik

Rupanya Wohrle ingin mewariskannya ke pihak yang tepat dengan syarat tak boleh dijual. dihancurkan dan dijadikan bisnis. Dia meminta seorang eksekutor untuk membuat wasiat mencari seseorang yang bakal diwariskan rumah tuanya.

(Foto: Timothy R Latterner)

Wohrle berharap rumahnya setelah ia meninggal dunia dimanfaatkan untuk pendidikan baik untuk sekolah atau berafiliasi dengan universitas.

Terutama yang terkait holtikultura karena halamannya penuh dengan tumbuhan unik yang ia rawat sehari-hari. Banyak juga binatang yang ia rawat tapi tanpa kandang. Berbagai binatang bebas berkeliaran di halaman rumahnya.

Salut!

Sumber: House Beautiful

Rumah Mungil Berbentuk Kotak Susu, Interiornya Praktis dan Apik

Dream - Sebuah rumah di kawasan Tokyo, Jepang sangat menarik perhatian. Berada di lahan yang sempit dan bentuknya dari kejauhan mirip kotak susu. Ukurannya memang sangat mungil, hanya 600 kaki persegi atau 55,7 meter persegi.

Saat masuk ke dalamnya, suasananya ternyata sangat nyaman. Rumah ini dirancang oleh arsitek Tomoko Sasaki, dari Tenhachi Architect & Interior Design. Pemilik rumah adalah pasangan yang baru menikah yang merupakan desainer interior.

Lokasi rumah memang tak tidak luas, meski demikian tak jauh dari pusat kota di mana mereka harus ke kantor dan bertemu banyak klien. "Mereka lebih suka lokasi ini karena pekerjaan mereka," kata Sasaki, dikutip dari Dwell.

Untuk itu Sasaki berusaha membuat rumah yang sangat kecil tapi dengan ruang kerja, penyimpanan, dan ruang tamu yang nyaman. "Saya memaksimalkan area yang dapat digunakan dengan ruang-ruang terbuka tanpa fungsi tertentu yang memberikan fleksibilitas rumah dan suasana yang nyaman."

Sekat yang Praktis

Rumah ini memiliki kamar-kamar ketinggian langit-langit yang berbeda pada masing-masing lantainya. Saat ruang-ruang terhubung, kadang terlihat satu sama lain dan bisa juga tersembunyi dari pandangan.

Foto: Akihide Mishima

Pintu masuk rumah terbuka langsung ke ruang kerja dengan lantai beton, langit-langit ganda dibuat dengan balok terbuka, dan jendela besar. Sebuah meja lipat berada di dinding dekat jendela untuk menghemat ruang.

"Saya mencoba mengaburkan batas antara furnitur dan arsitektur. Rumah itu seperti sepotong perabot yang sangat fungsional," kata Sasaki.

Pencahayaan

Di bagian belakang lantai pertama, Sasaki merancang kotak bercat putih di dalam volume rumah yang lebih besar. Struktur ini dibagi menjadi dua bagian dan merangkum kamar mandi tamu, kamar mandi utama, ruang utilitas pribadi, dan dapur. Di atas area tersebut adalah kamar tidur loteng.

Foto: Akihide Mishima

Sinar matahari masuk dari langit-langit dan menerangi koridor lantai pertama dan tangga menuju lantai dua. Tangga kecil menghubungkan ruang tamu yang berdekatan dengan ruang loteng yang fleksibel di atas dapur.

Sangat praktis, bukan?