Kondisi Rumah Bisa Jadi Tanda Kesehatan Mental

Dream – Sahabat Dream mungkin pernah berada pada saat-saat sangat malas membersihkan dan merapikan rumah. Hal ini kadang bisa berlangsung selama berhari-hari.

Piring kotor bertumpuk, pakaian berserak di segala sudut, dan kondisi rumah sangat berantakan dan tak ada hasrat untuk membersihkan. Bisa jadi ini indikasi kondisi mental yang bermasalah, seperti stres, cemas atau depresi.

Bila kondisi rumah terus menerus demikian, Sahabat Dream mungkin membutuhkan bantuan. Bukan hanya untuk membersihkan rumah, tapi juga konsultasi profesional dengan ahli kesehatan mental, seperti psikolog atau psikiater.

Kondisi rumah yang berantakan tak boleh dibiarkan dalam waktu lama. Hal ini sangat berdampak pada kesehatan mental.

"Studi terbaru menunjukkan bahwa kekacauan di rumah kita dikaitkan dengan tingkat kortisol yang lebih tinggi [hormon stres kita], tetapi masih belum jelas mana yang lebih dulu. Apakah ketika kita sedang stres, kemampuan kita untuk menjaga rumah yang tertata dengan baik menjadi terganggu? Atau ketika rumah kita berantakan, apakah itu membuat kita merasa lebih stres, kewalahan, dan cemas?," kata Natalie Christine Dattilo, PhD, psikolog dan peneliti di Harvard Medical School.

Stres dan Rumah Saling Berkaitan

Menurutnya, stres dan kondisi rumah saling berkaitan dan mempengaruhi kesehatan mental. Untuk memgurang hal ini, ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar rumah tak terlalu berantakan. Apa saja?

1. Mulailah dari hal kecil terlebih dahulu
Membersihkan satu ruangan dan lemari yang sangat berantakan. Ini akan membuat tidak berada dalam kondisi kecemasan yang serius ataupun deperesi. Ada dua cara bagus untuk melakukan ini.

Pertama, memecah pekerjaan pembersihan. Mulai dari laci, rak buku, atau rak penyimpanan. Kedua, bisa menetapkan batas waktu saat bersih-bersih. Cobalah trik 15 menit untuk satu laci.

Lakukan Juga Hal Ini

2. Lakukan secara sederhana
Ketika mengalami depresi, atau cemas, mungkin sulit untuk berpikir jernih. Itu sebabnya mengapa penting memiliki sistem sederhana untuk membuat ruangan tetap dalam kondisi rapi.

Perhatikan item yang sering kamu lupakan dan buat rak yang jelas untuk setiap jenisnya. Misalnya, kabel-kabel handphone yang diletakkan di dalam satu rak, atau kacamata yang bisa selalu kamu taruh laci tertentu.

3. Rapikan dengan penuh perhatian
Pengorganisasian adalah saat yang tepat untuk melatih kesadaran. Berkomitmenlah dengan satu hal yang kamu kerjakan. Buat prosesnya bermakna atau menarik. Dengan seperti ini tugas yang paling biasa pun menjadi sedikit lebih menarik.

Laporan: Anzila Riskia Putri/ Sumber: Real Simple

Beres-beres Rumah Bisa Bikin Hemat, Ini Alasannya

Dream - Akhir tahun memang idealnya diisi dengan liburan, tapi dalam situasi pandemi seperti sekarang akan lebih baik di rumah saja menghabiskan waktu bersama keluarga. Salah satu aktivitas yang bisa dilakukan adalah beres-beres rumah.

Tahukah Sahabat Dream, kalau beres-beres rumah bisa membuat kita jadi lebih hemat? Merapikan rumah merupakan cara mudah untuk menghemat uang setiap hari.

"Ketika rumah secara visual menarik bagi Anda, itu menjadi tempat perlindungan atau perlindungan Anda dari dunia luar, menghemat uang karena tidak berbelanja sembarangan untuk menghindari barang baru yang malah bikin penuh dan berantakan," kata Laura Lonie, CPA dan pelatih keuangan.

Kondisi ruangan

Salah satu manfaat dari beres-beres rumah adalah menemukan barang yang biasanya tersimpan dan kita bahkan lupa memilikinya. Tak digunakan bertahun-tahun, mungkin kini bisa dijual atau digunakan.

"Menghemat ruang, lebih rapi, barang lama yang masih berfungsi baik sebaiknya jangan disimpan saja tapi digunakan. Bila memang penggunaannya tak maksimal, mungkin bisa dijual," ujar Laura.

Ini termasuk barang elektronik, buku, atau mungkin koleksi pakaian lawas yang biasanya ditaruh dalam koper dan tak akan digunakan dalam kurun waktu 1 hingga 3 tahun lagi. Menemukan tumpukan barang biasanya membuat kita jadi lebih sadar kalau ada banyak yang terpakai. Hal ini membuat sadar untuk tak belanja secara impulsif tapi benar-benar sesuai kebutuhan.

"Pada akhirnya, ini akan menghemat uang Anda karena Anda akan membeli lebih sedikit dari apa yang tidak Anda butuhkan," kata Laura.

Sumber: RealSimple