Desain Seru Kantor Pusat Lego, Intip Yuk!

Dream - Lego memiliki kantor pusat di Billund, Denmark. Merupakan kantor mainan anak-anak yang sangat disukai di seluruh dunia, terbayang bagaimana situasinya? Banyak orang yang penasaran bagaimana situasi kantor tersebut.

Kantor Lego berada di sebuah kompleks perkantoran yang besar dan dirancang oleh perusahaan arsitek Denmark C.F. Moller Architects. Tampilan gedungnya tampak luar berupa bangunan persegi panjang warna kuning.

Menyerupai balok-balok khas lego yang kaku tapi memikat. Bangunan jadi yang paling mencuri perhatian di antara gedung lainnya

Balok Lego Raksasa

Hal yang sangat menarik adalah bagian kaca dan dindingnya. Terdapat tulisan Lego dengan font yang sama dengan yang ada di mainan. Bangunan tersebut tampak seperti balok-balok lego yang disusun.

Desain gedung rupanya terinspirasi dari sebuah lukisan yang menggantung di kantor pemilik Grup LEGO, Kjeld Kirk Kristiansen. Bagi Kirk, lukisan tersebut sangat berdampak pada kreativitasnya, dan menular pada seluruh timnya.

"Misi kami adalah untuk menginspirasi anak-anak, jadi penting bagi kami untuk memberikan lingkungan kerja yang menyenangkan dan menginspirasi kreativitas dan pemikiran inovatif kepada rekan-rekan kami yang berbakat," CEO Niels B. Christiansen baru-baru ini mengatakan dalam sebuah pernyataan pers.

Geometris

Ruangan-ruangan di dalam kantor pun dirancang senagja untuk membuat nyaman karyawan dan memancing kreativitas. Seperti perpaduan dinding bata, warna-warna cerah, dan bentuk-bentuk geometris, serta pahatan-pahatan yang disatukan.

Gaya interiornya sangat khas Skandinavia, tapi dikemas secara lebih modern. Desainnya begitu clean dan sederhana tapi bikin betah. Seperti warna hijau menyala untuk tangga, ada juga merah muda tapi dipadukan dengan penataan simpel.

Material ramah Lingkungan

Seperti kebanyakan gedung di skandinavia, bangunan kantor pusat lego ini juga memiliki prinsip sustainable atau berkelanjutan. Panel surya di garasi parkir, dipasang untuk menyediakan energi dari beberapa bagian gedung.

Sementara, atap gedung ditutupi dengan tanaman sedum, bisa yang menyerap air dan karbon dioksida. Air hujan yang terkumpul nantinya bakal digunakan untuk irigasi taman-taman di sekitar gedung. Rangka bangunan juga merupakan perpaduan baja dan papan serat gipsum yang kokoh. Hal ini untuk meminimalkan kebutuhan baja serta mengurangi emisi karbon sebesar 650 ton.

Keren!

Sumber: House Beautiful

Model Ruang Kelas Masa Depan, Desainnya Seru Tanpa Sekat

Dream - Ruang kelas untuk belajar memiliki desain yang cenderung sama, dengan penempatan yang tipikal. Deretan bangku dari depan hingga belakang. Sementara di bagian depan terdapat papan tulis serta meja untuk guru atau dosen.

Lalu di area samping kadang ada lemari untuk menyimpan berkas atau tugas atau proyek yang dibuat para murid. Suasana kelas seperti ini boleh dibilang sudah sangat ketinggalan zaman.

Bryan Dean, seorang perancang instruksi dan sering disebut sebagai “space futurist”, mengungkap kalau ruang belajar harusnya dibuat lebih adaptif. Membuat peserta didik nyaman dan merangsang pemikiran yang kreatif.

Konsep Universal Design for Learning (UDL)

Hal tersebut membuatnya membuat proyek Universal Design for Learning (UDL) di Sekolah Oakland di Michigan. Ia juga memfasilitasi seminar UDL di Universitas Harvard. Sederet ruang kelas berdesain seru tanpa sekat telah dibuatnya untuk berbagai lembaga pendidikan.

"UDL adalah tentang memahami bahwa setiap pelajar memiliki variabilitas yang melekat dalam cara mereka belajar, apa yang memotivasi mereka untuk belajar, dan bagaimana mereka memproses dan mensintesis pembelajaran mereka," ungkap Dean seperti dikutip dari Elle Decor.

Konsep ruang belajar yang dikembangkan oleh Dean sangat seru. Tanpa sekat, menggunakan banyak warna dan jauh dari membosankan.

Picu Kreativitas

Ruang belajar dibuat dengan beragam model tempat duduk yang mudah dipindah dan diubah. Serta bisa dijadikan area penyimpanan. Jarak antara murid dan guru tidak terlalu kaku, dan bentuknya seperti ruang diskusi, bukan hanya belajar dari satu arah.

"Anak-anak membutuhkan ruang yang menumbuhkan kreativitas, pemikiran kritis, kolaborasi, konektivitas, komunitas, dan komunikasi," kata Dean.

Desain ruang UDL penuh dengan pilihan dan sangat fleksibel. Aspek visual juga sangat diperhatikan karena akan mempengaruhi kondisi emosi dan sensori anak-anak dan mereka yang belajar di dalam ruangan.

(Foto: Instagram Norvanivelus)

"Ada ruang untuk presentasi dan untuk berkolaborasi dalam kelompok, furnitur yang mudah dikonfigurasi dan responsif terhadap kebutuhan peserta didik. Mereka membutuhkan furnitur dan tempat duduk yang ringan, seperti tempat duduk empuk, dan memiliki banyak tujuan, seperti meja permukaan flip-top yang dapat ditulisi," ungkapnya.

Ruang belajar yang terlihat seru, bukan?

Sumber: Elle Decor