Dream - Menghadapi anak usia 12 tahun hingga 17 tahun kadang butuh kesabaran ekstra dan kreativitas tak terkira dari orangtua. Pada usia tersebut anak mengalami banyak perubahan. Bukan hanya fisik tapi juga hormon dan tentu kondisi psikologisnya.

Mereka cenderung jadi lebih sering 'memberontak' dan kian pintar dalam berargumen. Sebenarnya hal ini merupakan positif, menggambarkan kalau pikiran mereka berkembang jadi lebih kritis. Orangtua memang harus menyiapkan mental menghadapi situasi ini.

"Sebagian besar remaja mencoba untuk mendapatkan kebebasan dengan banyak cara. Bisa saja memberontok, berbohong dan semacamnya. Belum lagi emosi yang labil di masa puber.
Tentunya orangtua harus memiliki kekuatan mental dalam menghadapinya," ujar Amy Morin, seorang psikolog keluarga, seperti dikutip dari Very Well.

Dalam mengembangkan kekuatan mental, menurut Amy, ada tiga pendekatan. Yaitu melalui mengelola pikiran, mengatur emosi dan berperilaku positif. Dalam hal mengelola pikiran, ketika
frustasi meroket, perhatikan apa yang ada di pikiran Anda.

Mungkin saja akan berpikir seperti "aku tidak tahan menghadapi drama ini meski satu menit" atau "mengapa ia tidak pernah mau mendengarkan saya sekali saja. Ini hanya akan membakar
emosi sendiri saja.

"Banyak yang tak mengontrol pikirannya dan hanya mengasihani diri sendiri. Semakin marah Anda, maka akan membuat Anda makin bereaksi secara berlebihan. Cobalah hilangkan pikiran
buruk dan fokus cari solusi untuk tetap bisa berkomunikasi dengan anak," ujar Amy.

Jangan juga menyalahkan anak karena perasaan sedih dan marah yang Anda alami. Anak hanya bereaksi terhadap keadaan. Atur emosi Anda, jangan biarkan anak yang mempengaruhi
emosi dan mengambil kontrol.

"Kuat secara mental berarti kita yang mengontrol emosi, bukan emosi yang mengontrol kita. Meski anak bersikap sangat buruk, jangan biarkan emosi yang menguasai," kata Amy.

Beberapa orangtua mencoba untuk mengelola kecemasan mereka dengan menjadi gila kontrol, tapi hal itu tidak sehat bagi remaja jika hidup di bawah pengawasan konstan. Fokuslah pada memberinya tanggung jawab dan konsekuensi logis atas apa yang mereka lakukan. Berdayakan mereka dan bukan mengendalikan atau mengaturnya setiap hari.