Jumlah Air Ketuban Kurang, Apa Efeknya Bagi Janin?
Dream - Air ketuban merupakan 'rumah perlindungan' bagi janin. Fungsinya sangat banyak, yaitu melindungi janin dari guncangan, mencegah tali pusat tertekan yang bisa mengurangi suplai oksigen, menjaga suhu dalam rahim tetap konstan, mencegah infeksi serta membantu perkembangan sistem pencernaan dan pernapasan.
Dengan sederet fungsi tersebut, air ketuban tentunya berperan sangat besar terhadap perkembangan janin. Jika jumlahnya sangat rendah, perkembangan janin bisa terhambat. Karena itu selama kehamilan, dokter kandungan akan selalu memeriksa level air ketuban.
"Melalui pemeriksaan ultrasonografi (USG) akan telihat jelas level air ketuban, jika kurang atau berlebihan memang bisa menimbulkan masalah," ujar Anantha James, seorang dokter obstetri dan ginekologi.
Air ketuban sendiri diproduksi secara alami oleh tubuh ibu dan janin melalui sebuah siklus. Selama 14 minggu pertama kehamilan, cairan berpindah dari sistem peredaran darah ibu ke dalam kantung ketuban.
Pada awal trimester kedua, janin akan mulai menelan cairan, menyebarkannya melalui ginjal, dan mengeluarkannya sebagai urine. Janin kemudian menelan kembali air tersebut. Siklus ini membuat volume air ketuban tetap stabil dan sesuai dengan kebutuhan bayi.
"Janin memainkan peran penting dalam menjaga jumlah cairan dalam kantung ketuban. Tapi ada kalanya siklus tak berjalan baik, level ketuban sangat kurang dan bisa membahayakan janin," ujar James.
Kondisi air ketuban yang sangat sedikit disebut oligohydramnios. Kondisi ini harus dipantau secara intensif. Risiko yang mungkin muncul adalah janin tidak berkembang secara normal dalam rahim. Sistem pencernaan dan pernapasannya bisa terganggu. Lalu ketika melahirkan, ibu bisa mengalami komplikasi.
"Jika level air ketuban dirasa sangat sedikit, dokter kemungkinan besar akan merekomendasikan prosedur operasi caesar. Tapi hal ini jika usia kehamilan sudah memasuki usia 38 minggu atau lebih," kata James.
Untuk itu selalu konsultasikan secara intensif jika level air ketuban Anda saat hamil sangat sedikit. Nantinya dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk menentukan tindakan terbaik bagi ibu dan bayi.
Sumber: Baby Center
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sering Buang Air Kecil Saat Hamil Tak Selalu Normal, Bisa Jadi Tanda Infeksi
Bila ibu hamil merasa frekuensi buang air kecil sangat menganggu dan disertai demam dan nyeri, segera konsultasikan dengan dokter.
Baca SelengkapnyaTubuh Sering Merasa Kedinginan Tanpa Alasan? Mungkin Ini Penyebabnya
Merasa kedinginan bukan hanya diakibatkan oleh suhu lingkungan. Hal tersebut juga bisa disebabkan berbagai kondisi kesehatan.
Baca SelengkapnyaRahasia Minum Air Putih yang Tepat untuk Kulit Flawless
Tak bisa hanya sekadar minum, ada beberapa faktor yang perlu kamu perhatikan ketika meminum air.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Benarkah Air Putih Bisa Mengatasi Masalah Kulit Kering Secara Alami?
Minum air putih dinilai ampuh untuk tetap menjaga dan membuat tubuh lebih sehat.
Baca Selengkapnya6 Sumber Mata Air Terbesar di Dunia, Salah Satunya Tak Terduga
Berikut lokasi-lokasi yang menjadi asal muasal air di Bumi!
Baca SelengkapnyaHukum Memotong Kuku saat Puasa Ramadan, Apakah Membatalkan Puasa?
Memotong kuku adalah bagian dari sunah nabi untuk membersihkan diri.
Baca SelengkapnyaKeluhan Tubuh yang Jadi Tanda Kalau Level Cemas Sedang Sangat Tinggi
Banyak orang alami gejala kecemasan hingga menghambat kegiatan sehari-hari. Cegah dan atasi hal tersebut dengan beberapa kebiasaan sehat.
Baca SelengkapnyaManfaat Air Gula Hangat bagi Tubuh, Jadi Sumber Energi yang Cepat Diserap
Air gula bisa membantu asupan kalori harian bagi tubuh.
Baca SelengkapnyaJangan Sepelekan Kaki Terasa Dingin, Bisa jadi Tanda Penyakit Berbahaya
Tubuh yang terasa dingin sering disepelekan. Padahal, hal itu bisa disebabkan oleh kondisi kesehatan serius yang perlu dikontrol secara intens.
Baca Selengkapnya